CALON JODOHKU
Aku tersenyum bahagia setelah bangun dari tidur, mengingat wajah
yang sangat indah, tubuh gagah, senyum manis, orangnya pintar, bersahaja yaitu
seorang laki-laki yang ku temui dalam beberapa kali mimipi. Setelah sepuluh
menit berlalu, aku masih berada di atas kasur empukku, ku dengar suara emek yang dari tadi
memanggil dan menyuruhku untuk cepat melaksanakan sholat subuh.
Ku langkahkan kaki menuju tempat wudlu untuk sholat, dalam sujud,
ku menagis penuh harap Allah akan mendengarkan do’a-doa tiap malamku, bahwa
orang laki-laki yang akan di pertemukan denganku hari ini dia tidak menyuakiku
setelah melihatku nanti atau dia malah sudah memeutuskan untuk tidak datang ke
rumahku karena tidak mau di jodohka dengan aku, dalm hatiku berkata “lelaki
bodoh sekali, jaman sekarang masih mau dijidohkan” ya Allah semoga lelaki
itu tidak menyuakaiku, ku harap dengan sangat dalam doa’ku
Setelah dari tempat sholat dengan mukena yang blum ku lepas aku
berjalan cepat menuju kamarku, klik, ku buka pintu kamarku lalu menuju
meja dan kursi samping rajang tidur, perlahan ku ambil Qur’an ku buka dan mulai
ku baca. Mataku berbinar, ku temukan satu ayat yang begitu menentramkan hatiku
untuk masalahku ini, yaitu ayat yang menerangkan bahwa orang yang baik maka
akan berjodoh dengan orang yang baik, prang yang jahat juga akan berjodoh
dengan orang yang jahat pula. Kudekap Alquran erat dengan kedua tanganku,
aku berharap bahwa orang yang hadir kerumahku untuk melihatku nanti adalah laki-laki
seperti yang ada dalam mimpiku yang baik hati yang setiap orang pasti tak kan
menolaknya.
Jam menunjukkanpukul 00.10 pagi. Seisi rumahku telah di siapkan
jika tamu yang ditunggu emak dan bapakku datang. Hatiku dag-dig-dug-der,
aku ibu dan kakak sudah siap memakai baju yang agak rapi. Aku tetap saja banyak
mengurungkkan diri dalam kamar, sesekali emakku menilikku dari pintu
kamarku.
Tak bisa kubayangkan bagimana seorang laki-laki itu, karena sama
sekali belum pernah aku melihatnya hanya saja di cerikan oleh emak
katanya dia lulusan pondok lirboyo dan kuliyah di jokga, yang selalu emak
bilang insya allah sholeh nduk. Hatiku berharap semoga saja benar-banr
sholeh punya semangt tinggi mudah bergaul dan semangt bekerja tidak hanya
sholeh saja dan tidak seperti laki-laki pada tiga tahu silam swaktu masih SMA
sebut saja namanya joko dia pernah ingi merenggut keperawananku, untung saja
ada kakakku yang waktu itu menyelamatkanku.
Tett…tetett…. Suara mobil
terparkir di halaman rumah. Suara emak dan bapak telah memepersilahkan
masuk ke rumah, setelah beberapa menit emakku mengetuk pintu kamarku dan
telah sengaja aku kunci, aku diam sesaat tanpa memeberi jawaban apa-apa. Toktoktoktok….
Berkali-kali emak mengetuk pintu dan memnaggil namaku, ”nduk keluar
cepat tah apakah kamu tidur nduk?” Akhirnya ku buka juga pintu kamarku,
sudah ku persiapkan diri, kutata hatiku setelah beberapa lamunan dalam kamar
tadi, dan berharap tidak memepermalukan emak dan babapkku di hadapan
tamu-tamu itu. Aku tundukkan pandangan menuju kursi tamu. Entahlah sudah kupasrahkan
semua pada yang di atas, belum sempat ku angkat muka untuk memandang laki-laki
itu, aku tetap diam saja tanpa bicara, saat itulah ayahku melontarkan
pertanyyan dan aku bersekuku tak mau angkat muka, di ruang tamu suasana lumayan
agak rame, mereka datang sekularga ibu dan bapak sereta adik dan kakak
laki-laki ikut serta. Tiba-tiab namaku di panggil oleh ibu laki-laki itu nak
aisyah coba angkat mukanya, ini Alif mau
berkeanlan denganmu dan hanya ku jawab iya . Tuhan tolonglah aku,
aku tidak berani memangangkat pandangan untuk lelaki yang beranama alif itu,
gumamku, bapakku pun ikut serta menyuruhku untuk melihatnya dan semua oarang
terdiam menunggu reaksiku. Akupun mulai angkat muka dan benar-baner ku saksikan
sekeleeat muka alif dan ku ulangi pandangan lagi, benarkah dia laki-laki
yang bernama alif itu, aku pastikan sekali-lagi dan benarkah? agak lama ku
menatapnya dialah alif seorang yang datang dalam tiap mimpi malam-malamku. Dia
adalah oarng yang akan jadi jodohku alif.