Selasa, 30 April 2013

CERPEN


CALON JODOHKU
Aku tersenyum bahagia setelah bangun dari tidur, mengingat wajah yang sangat indah, tubuh gagah, senyum manis, orangnya pintar, bersahaja yaitu seorang laki-laki yang ku temui dalam beberapa kali mimipi. Setelah sepuluh menit berlalu, aku masih berada di atas kasur empukku,  ku dengar suara emek yang dari tadi memanggil dan menyuruhku untuk cepat melaksanakan sholat subuh.
Ku langkahkan kaki menuju tempat wudlu untuk sholat, dalam sujud, ku menagis penuh harap Allah akan mendengarkan do’a-doa tiap malamku, bahwa orang laki-laki yang akan di pertemukan denganku hari ini dia tidak menyuakiku setelah melihatku nanti atau dia malah sudah memeutuskan untuk tidak datang ke rumahku karena tidak mau di jodohka dengan aku, dalm hatiku berkata “lelaki bodoh sekali, jaman sekarang masih mau dijidohkan” ya Allah semoga lelaki itu tidak menyuakaiku, ku harap dengan sangat dalam doa’ku
Setelah dari tempat sholat dengan mukena yang blum ku lepas aku berjalan cepat menuju kamarku, klik, ku buka pintu kamarku lalu menuju meja dan kursi samping rajang tidur, perlahan ku ambil Qur’an ku buka dan mulai ku baca. Mataku berbinar, ku temukan satu ayat yang begitu menentramkan hatiku untuk masalahku ini, yaitu ayat yang menerangkan bahwa orang yang baik maka akan berjodoh dengan orang yang baik, prang yang jahat juga akan berjodoh dengan orang yang jahat pula. Kudekap Alquran erat dengan kedua tanganku, aku berharap bahwa orang yang hadir kerumahku untuk melihatku nanti adalah laki-laki seperti yang ada dalam mimpiku yang baik hati yang setiap orang pasti tak kan menolaknya.
Jam menunjukkanpukul 00.10 pagi. Seisi rumahku telah di siapkan jika tamu yang ditunggu emak dan bapakku datang. Hatiku dag-dig-dug-der, aku ibu dan kakak sudah siap memakai baju yang agak rapi. Aku tetap saja banyak mengurungkkan diri dalam kamar, sesekali emakku menilikku dari pintu kamarku.
Tak bisa kubayangkan bagimana seorang laki-laki itu, karena sama sekali belum pernah aku melihatnya hanya saja di cerikan oleh emak katanya dia lulusan pondok lirboyo dan kuliyah di jokga, yang selalu emak bilang insya allah sholeh nduk. Hatiku berharap semoga saja benar-banr sholeh punya semangt tinggi mudah bergaul dan semangt bekerja tidak hanya sholeh saja dan tidak seperti laki-laki pada tiga tahu silam swaktu masih SMA sebut saja namanya joko dia pernah ingi merenggut keperawananku, untung saja ada kakakku yang waktu itu menyelamatkanku.
Tett…tetett…. Suara mobil terparkir di halaman rumah. Suara emak dan bapak telah memepersilahkan masuk ke rumah, setelah beberapa menit emakku mengetuk pintu kamarku dan telah sengaja aku kunci, aku diam sesaat tanpa memeberi jawaban apa-apa. Toktoktoktok…. Berkali-kali emak mengetuk pintu dan memnaggil namaku, ”nduk keluar cepat tah apakah kamu tidur nduk?” Akhirnya ku buka juga pintu kamarku, sudah ku persiapkan diri, kutata hatiku setelah beberapa lamunan dalam kamar tadi, dan berharap tidak memepermalukan emak dan babapkku di hadapan tamu-tamu itu. Aku tundukkan pandangan menuju kursi tamu. Entahlah sudah kupasrahkan semua pada yang di atas, belum sempat ku angkat muka untuk memandang laki-laki itu, aku tetap diam saja tanpa bicara, saat itulah ayahku melontarkan pertanyyan dan aku bersekuku tak mau angkat muka, di ruang tamu suasana lumayan agak rame, mereka datang sekularga ibu dan bapak sereta adik dan kakak laki-laki ikut serta. Tiba-tiab namaku di panggil oleh ibu laki-laki itu nak aisyah  coba angkat mukanya, ini Alif mau berkeanlan denganmu dan hanya ku jawab iya . Tuhan tolonglah aku, aku tidak berani memangangkat pandangan untuk lelaki yang beranama alif itu, gumamku, bapakku pun ikut serta menyuruhku untuk melihatnya dan semua oarang terdiam menunggu reaksiku. Akupun mulai angkat muka dan benar-baner ku saksikan sekeleeat muka alif dan ku ulangi pandangan lagi, benarkah dia laki-laki yang bernama alif itu, aku pastikan sekali-lagi dan benarkah? agak lama ku menatapnya dialah alif seorang yang datang dalam tiap mimpi malam-malamku. Dia adalah oarng yang akan jadi jodohku alif.