a. Perempuan dalam sejarah penciptaan
Meskipun
surga adalah hunian super mewah yang tak ada tandingannya dengan fasilitas
super mewah dan super lengakap lebih canggih dari yang pernah ada di dunia namu
Adam AS tak bisa menjalani kehidupan disana
sendiarian, ia butuh sosok perempuan yang kehidupannya seperti dirinya,
sosok yang tidak hadir dalam diri bidadari. Yang nyata yang menjadi keluh
kesah, tempat berbagi dan tempat curahan hati sebagi teman hidupnya dan
merasakan apa saja yang ia rasakan.
Adam
AS dan Hawa Asa kemudian menjalani hidup berpasanngan, hidup bersama saling
meminta, saling memberi, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan
kebahagiaan dan cobaan yang mereka terima.
Sepasang
manusia ini pertama ini kemudian menjalani hidup di dunia yang penuh dengan
perjuangan dan penderitaan hingga mencapai kebahagiaan. Adam dan hawa merawat
dan mendidik anak-anak mereka hingga mencapai 40.000 orang sebelum meninggalkan
dunia.
Adam
dan hawa adalah orang pertama yang menyadari kelebihan dan kekurangan pasangan
masing-masing serta kesetaraan dan kebersamaan peran masing-masing, tanpa hawa
tak kan terlahir anak-anak adam, tanpa adam hawa tak akan biasa mengandung dan
melahirkan.
Apapun
dan bagaimanapun perbedaan yang terjadi dalam kehidupan umat manusia, ada satu
hal yang tidak bisa dimungkiri. Bahwa kehidupan manusia, dimanapun dan
bagaimanapun bentuknya membutuhkan sosok dan peran perempuan. Dalam ragam
perjuangan apa pun, kehadiran dan peran perempuan mutlak diperlukan, karena
sudah sejak awal penciptaan lak-laki, membutuhkan pasangannya yang berjenis
perempuan.
b. Tentang kekuatan perempuan
Sejarah
mencatat begitu besarnya peran, kekuatan dan kebebasan perempuan muslimah pada
awal peradan islam. Sayangnya sepeninggal rasulullah peran perempuan dalam
wiliyah public mulai terduksi, bila pada masa rasulullah beribu-ribu laki-laki
dan perempuan muslimah bebas hilir mudik, terutama untuk brinteraksi dengan
rasulullah, maka pada masa selanjutnya kebebasab ini menurun secara dratis.
Pada
dasarnya perempuan memiliki kekuatan yang tak berbeda denga laki-laki, bahkan
memiliki potensi untuk menjadi kekuatan perubahan yang sulit dibendung, selain
itu bukankan seudah menjadi rahasia umum bahwa dibalik kebesaran setiap penakluk
dunia, dibelakang setiap manusia yang menjadi legenda, terdapat
perempuan-perempuan yang agung yang setia menyongkong kebesarannya.
Sebagimana
disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitan az-zawajir, bahwa laki-laki
secara hakiki lebih tabah dari pada perempuan ini harus dipikirkan lebih
lanjut. Sebab, pada kenyataanya banyak tokoh-tokoh besar perempuan yang juga
menunjukkan ketabahan luar biasa, seperti nama-nama yang ada dalam sejarah
diantaranya, siti hajar (ibu ismail), masyitoh, maryam (ibu isa), istrei-istrei
rasulullah saw, ratusan sufi dan wali lainnya sebagiamna presiden republic
Indonesia pada masanya adalah Megawati adalah perempuan politikus paling kuat
dan tabah terhadap musibah dan terror yang dihadapinya, sedemikian dipuja
rakyat Indonesia, ia memiliki ketabahan dan keberanian hingga menjadi pemimpin
jutann umat manusia melalui partainya.
Hanya
sebatas unsure ketabahan dari seorang perempuan saja sudah bisa menjadi kunci
sukses kebesaran seorang laki-laki dalam menundukkan dunia dan menjadi bagian
dari legenda.
Garis
darah, kecantikan, ketabahan dan keteguhan tekad adalah kunci kekuatan
perempuan dalam meraih apa saja dan menundukkan siapa saja, bahkan para
laki-laki besar pun bisa duduk bersimpuh
di hadapannya. Perempuan juga memiliki kesetiaan dan penerimaan yang tak bisa
ditawar, yang kekuatannya mampu menjadi darah kehidupan sebuah pergerakan dan
perjuangan, di saat para lelaki yang perkasa lebih banyak berebut kuasa
dansaling “menyerang”.
Perempuan
memenag cenderaung tertutup. Tetapi perempuan yang mempunyai kedekatan memelkik
kekuatan dan ketabahan yang luar biasa untuk melakukan dan meneyrahkan apa
saja.