Minggu, 13 Januari 2013

Kekuatan perempuan dalam perjuangan



a.   Perempuan dalam sejarah penciptaan
Meskipun surga adalah hunian super mewah yang tak ada tandingannya dengan fasilitas super mewah dan super lengakap lebih canggih dari yang pernah ada di dunia namu Adam AS tak bisa menjalani kehidupan disana  sendiarian, ia butuh sosok perempuan yang kehidupannya seperti dirinya, sosok yang tidak hadir dalam diri bidadari. Yang nyata yang menjadi keluh kesah, tempat berbagi dan tempat curahan hati sebagi teman hidupnya dan merasakan apa saja yang ia rasakan.
Adam AS dan Hawa Asa kemudian menjalani hidup berpasanngan, hidup bersama saling meminta, saling memberi, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan kebahagiaan dan cobaan yang mereka terima.
Sepasang manusia ini pertama ini kemudian menjalani hidup di dunia yang penuh dengan perjuangan dan penderitaan hingga mencapai kebahagiaan. Adam dan hawa merawat dan mendidik anak-anak mereka hingga mencapai 40.000 orang sebelum meninggalkan dunia.
Adam dan hawa adalah orang pertama yang menyadari kelebihan dan kekurangan pasangan masing-masing serta kesetaraan dan kebersamaan peran masing-masing, tanpa hawa tak kan terlahir anak-anak adam, tanpa adam hawa tak akan biasa mengandung dan melahirkan.
Apapun dan bagaimanapun perbedaan yang terjadi dalam kehidupan umat manusia, ada satu hal yang tidak bisa dimungkiri. Bahwa kehidupan manusia, dimanapun dan bagaimanapun bentuknya membutuhkan sosok dan peran perempuan. Dalam ragam perjuangan apa pun, kehadiran dan peran perempuan mutlak diperlukan, karena sudah sejak awal penciptaan lak-laki, membutuhkan pasangannya yang berjenis perempuan.
b.   Tentang kekuatan perempuan
Sejarah mencatat begitu besarnya peran, kekuatan dan kebebasan perempuan muslimah pada awal peradan islam. Sayangnya sepeninggal rasulullah peran perempuan dalam wiliyah public mulai terduksi, bila pada masa rasulullah beribu-ribu laki-laki dan perempuan muslimah bebas hilir mudik, terutama untuk brinteraksi dengan rasulullah, maka pada masa selanjutnya kebebasab  ini menurun secara dratis.
Pada dasarnya perempuan memiliki kekuatan yang tak berbeda denga laki-laki, bahkan memiliki potensi untuk menjadi kekuatan perubahan yang sulit dibendung, selain itu bukankan seudah menjadi rahasia umum bahwa dibalik kebesaran setiap penakluk dunia, dibelakang setiap manusia yang menjadi legenda, terdapat perempuan-perempuan yang agung yang setia menyongkong kebesarannya.
Sebagimana disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitan az-zawajir, bahwa laki-laki secara hakiki lebih tabah dari pada perempuan ini harus dipikirkan lebih lanjut. Sebab, pada kenyataanya banyak tokoh-tokoh besar perempuan yang juga menunjukkan ketabahan luar biasa, seperti nama-nama yang ada dalam sejarah diantaranya, siti hajar (ibu ismail), masyitoh, maryam (ibu isa), istrei-istrei rasulullah saw, ratusan sufi dan wali lainnya sebagiamna presiden republic Indonesia pada masanya adalah Megawati adalah perempuan politikus paling kuat dan tabah terhadap musibah dan terror yang dihadapinya, sedemikian dipuja rakyat Indonesia, ia memiliki ketabahan dan keberanian hingga menjadi pemimpin jutann umat manusia melalui partainya.
Hanya sebatas unsure ketabahan dari seorang perempuan saja sudah bisa menjadi kunci sukses kebesaran seorang laki-laki dalam menundukkan dunia dan menjadi bagian dari legenda.
Garis darah, kecantikan, ketabahan dan keteguhan tekad adalah kunci kekuatan perempuan dalam meraih apa saja dan menundukkan siapa saja, bahkan para laki-laki  besar pun bisa duduk bersimpuh di hadapannya. Perempuan juga memiliki kesetiaan dan penerimaan yang tak bisa ditawar, yang kekuatannya mampu menjadi darah kehidupan sebuah pergerakan dan perjuangan, di saat para lelaki yang perkasa lebih banyak berebut kuasa dansaling “menyerang”.
Perempuan memenag cenderaung tertutup. Tetapi perempuan yang mempunyai kedekatan memelkik kekuatan dan ketabahan yang luar biasa untuk melakukan dan meneyrahkan apa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar